Ya, perbedaan keyakinan dan perbedaan kebudayaan. Hal itu yang membuat ku awalnya takut dan ragu. Tapi, dia selalu menyakinkan ku bahwa kami akan melewati nya bersama. Hingga akhirnya aku berani mengambil keputusan untuk bersama dia. Setiap hari aku selalu takut. Takut akan rasa yang tumbuh semakin kuat, yang pada akhirnya akan menghancurkan kami.
Keyakinan kami yang jelas berbeda, Tuhan memang satu, kami yang tak sama. Ditambah teman-teman ku yang menentang hubungan ku ini, aku selalu merahasiakan nya dari mereka. 2 minggu sudah terlewati, hingga pada akhirnya.. Aku memutuskan untuk menghentikan semua ini. Karna aku yang takut akan semua kemungkinan yang terjadi. Aku gak ingin menyakiti dia atau siapapun.
Terlebih kalau kami melangkah lebih jauh, akan ada banyak orang yang akan kami korbankan. Keluarga, sahabat bahkan Tuhan sekalipun pasti akan terabaikan. Akan tidak baik, jika tinggal satu rumah dengan orang yang berbeda agama dengan kita. Sempat putus selama 3 hari, tapi ntah apa yang membuat ku ingin terus dekat dengan dia. Dia juga menjauh dan hilang tanpa kabar sejak saat itu. Hingga aku mencoba menghubungi nya.
Dia takut untuk menghubungi ku, dan mencoba melupakan ku. Dia berharap kami bisa seperti dulu lagi. Hingga aku pun mengubah keputusan ku, kami kembali menjalin hubungan lagi. Setelah kami balikan lagi, ntah kenapa rasa jenuh mulai menghantui hubungan kami. Hubungan jarak jauh dan perbedaan agama membuat ku merasakan kehampaan di hubungan ini. Padahal dia selalu memberikan perhatian, tapi akhir" ini aku sulit menerima perhatiaan nya. Sampai mungkin dia juga jenuh dengan respon ku yang tidak menghiraukan dia. Ditambah lagi kesibukan di kuliah kami masing-masing.
Dia sibuk mengejar skripsi, dan akupun sibuk dengan urusan kuliah ku. Sampai sekarang tak ada satupun percakapan dari kami. Komunikasi kami yang biasanya hanya lewat sosial media pun terputus. Tak ada lagi pesan di line ataupun panggilan telepon. Dia menghilang dan tak ada satupun alasan darinya. Semua seperti sejak awal tanpa perkenalan dan biasa saja.
Akupun mulai membiasakan diri tanpa dia. Pernah terbesit ingin menghubunginya lagi. Tapi, ntah kenapa batin ku menolak, ada rasa dalam hati kecilku yang mengatakan bahwa dia bukan orang yang Tuhan takdirkan untukku. Cinta dalam perbedaan ini menjerumuskan ku dalam kebodohan. Perbedaan agama yang mengharuskan kami untuk mengubur keinginan kami untuk bertahan. Janji yang dulu, kata" manis yang dulu pernah terucap pun hilang sudah. Tak ada lagi pesan untuk ku, tak ada lagi kata sayang yang selalu ku dengar.
Buat kamu yang disana, semoga kamu bisa mengejar impian dan mimpimu disana..
Aku selalu berdoa dan berharap yang terbaik untuk mu. Kamu pasti bisa melalui semuanya..
Sekalipun aku gak ada disamping mu lagi, aku yakin kamu pasti bisa melewatinya..
Ini adalah jalan yang terbaik untuk kita, untuk berpisah dan terpisah selamanya,,,
Setidaknya kita pernah mencoba bersama-sama dan mencoba untuk bertahan dan mungkin jalannya Tuhan seperti ini..
Terimakasih untuk pernah ada dihidupku, terimakasih untuk banyak hal yang kamu lakukan dan kamu korbankan..
Aku gak akan pernah melupakan semua tentang kita..
Oleh: Vero
0 comments:
Post a Comment